Thursday, December 25, 2014

24 Desember lewat dikit aja.

"Nyalakan Lilin dan biarkan Hati terus menyalakan Kedamaian..."



Ntah benar atau ga seperti itu kalimat yang aku kutip dari buku acara perayaan Malam Natal di GKI cawang sewaktu 24 Desember 2014 yang baru beberapa menit lalu dilewati.
Tapi intinya emang khiasan tentang Nyala api pada lilin yang dikaitkan dengan Kedamaian yang terus menyala dan tak pernah padam dari dalam hati. Bersyukur dan bersukacita itu yang ku rasakan saat melalui malam Natal tahun ini.
Terserah mau orang percaya atau ga, atau orang mau berpikir "mana bisa orang bertampang garang kaya si Lamhot ini mengucap syukur"  itu terserah kalian tapi sebagai objek yang mengalami dan melalui momen malam Natal di tahun 2014 ini ucapan Syukur dan rasa Sukacita memang tepat ku gunakan.

Bersyukur, karena orang bandel kaya aku masih di kasih kesempatan ama Tuhan buat ngerayain Natal untuk kesekian kalinya. kalo diingat-ingat kejadian-kejadian sosial yang terjadi. Beberapa jemaat di luar sana ada yang tidak bisa merayakan Natal dengan hikmat karena gedung ibadah mereka di blokade oleh oknum yang merasa berwenang dengan alasan yang dicari-cari. Tapi aku di kasih kesempatan untuk beribadah lebih nyaman dari saudara-saudara tersebut. Padahal belum tentu aku lebih baik dari mereka yang terganggu ibadahnya tapi Tuhan katanya punya rencana untuk umatnya, pasti Dia punya alasan kenapa orang bandel kaya aku dikasih beribadah dengan tenang. semakin penasaran ama Tuhan dan pengen lebih kenal deh jadinya.

Bersyukur, karena ngerasain Natal untuk kelima kalinya tanpa keluarga, Bapak, Mama, dan Abang-abang. "loh kok bersyukur?" Iya aku bersyukur karena begini; Jujur aja selama Natal bareng mereka sebelum berangkat ke tanah perantauan di tahun 2010. Yah aku Natalan sih ya Natalan bareng keluarga, ucapin selamat Natal ke mereka semua, cium, salam dan seremoni lainnya, yah itu namanya kebersamaan. Tapi bersyukur, lima tahun merasakan momen Natal sendiri secara tak langsung maupun langsung ternyata memberi pesan sendiri buat aku (cie pesan moral,,,) . Kenapa gitu? alasannya sih Karena semakin ngerti dan semakin merasakan pentingnya momen kebersamaan itu. Semakin paham dan menghargai bahwa kebersamaan keluarga itu sangat MAHAL harganya, sangat SO SWEET. 

Lagi-lagi dapat pelajaran hidup, selama hidup memang harus belajar yah itulah buktinya, belajar, belajar dan terus belajar. Jadi Keluarga buat ku sekarang ini, semakin penting dari yang sebelumnya penting. 
kalau tentang bersukacita,,,
Bersukacita maksud ku disini bukan singkatan dari Bersama susu kak Cinta ya. bukan, ingat bukan itu ya, aku ga seporno itu kok walaupun aku berpotensi untuk jadi maniak porno. 
Bersukacita, karena Tiap Malam Natal selalu ada perasaan, pesan dan nilai baru, dan pelajaran baru lah yang bisa ku dapat. 

Kalo Natal sekarang ini, yah bersukacitanya karena bisa Ibadah bareng beberapa teman. Jujur aja pas empat malam Natal tahun-tahun sebelumnya aku selalu ngejalaninnya sendiri dan dengan penuh cerita tersendiri juga. Dan Tahun ini mungkin karena Malam Natal terakhir ku di Jakarta yang berstatus baru lulus dari mahasiswa dan baru kerja sambil nunggu di kirim ke kabupaten tempat tugas. Natal tahun ini bisa Natalan bareng teman se angkatan.  yah walaupun cuma beberapa orang sih.

Bagi orang mungkin beranggapan "alah, hal kek gitu aja bersukacita, apa spesialnya sih?"
Nah bagi ku itu termasuk spesial di malam Natal tahun ini, seperti yang kudeskripsikan diatas empat tahun terakhir aku jalanin malam Natal sendiri dan dengan kisahnya masing masing. tapi malam ini hal itu lah termasuk yang spesiala dan menjadikan ku merasa bersukacita dan terberkati. Karena tak ada rotan akar pun jadi, tak ada keluarga teman pun jadi. sederhana tapi manis banget rasanya.

Bersukacita, karena Natal tahun ini aku single, dan merasa bebas dan tak terbebani. walaupun kadang aku ngepost hal-hal mengenai status single ku yang tidak mengenakkan tapi sejujurnya aku merasa sebaliknya, aku merasa single ini suatu hal dimana bisa mengambil waktu buat jadi pria. Pria, ya bukan Laki. kalo kalian cerdas pasti tau pemahaman dari diksi Pria dan Laki. Yap, proses pembelajaran terjadi juga dan kusadari aku layak untuk bersukacita akan kondisi ini.

oh iya mengenai postingan-postingan ku yang berbau single atau jomblo yang terkesan ngenes, itu cuma alat untuk menertawakan dan mengkritik sendiri. Karena manusia yang hebat adalah manusia yang mengetahui kelemahannya dan mau memperbaiki kelemahannya tersebut. Jadi itulah alasan ku kadang mau ngepost hal-hal yang berbau ngenes.

Bersukacita, karena sore sebelum malam Natal, di kantor dapat amplop berisi beberapa lembar kertas yang bergambar Presiden dan wakil presiden RI pertama. bagaikan Kemarau yang berkepanjangan yang dibalas oleh turunnya hujan.

Bersukacita, ehm yang satu ini agak private tapi jujur hal private satu ini bikin aku bersukacita sambil deg degan (bukan dalam pengaruh obat ya) dimalam natal ini. sorry penyebabnya ga bisa di buka disini. belum saatnya bro. hehe.
ini dulu lah guratan ku di malam Natal 2014 yang keren ini. 
makasih Tuhan ku.

1 comment: