Friday, January 24, 2014

Pemberi Luka

Salam, 

Perasaan yang tersakiti oleh orang lain sering tak dapat dirasakan oleh kita. Kita kadang merasa bahwa orang yang ada disekitar kita baik baik saja, tapi sebenarnya ada hal yang mereka sembunyikan dan bila mereka kuat untuk meluapkannya dihadapan kita baik itu dengan teriakan, marah, pukulan, gerakan tubuh, atau bahkan yang paling haru adalah dengan tangisan. Tapi saudara saudara tak mudah bagi mereka yang tersakiti untuk melakukan itu. Bukan karena malu menurut ku, tetapi karena mereka lebih memilih untuk bersikap untuk menguatkan diri dan memilih saat dan memilih tempat yang tepat untuk mereka boleh meluapkannya.

Sadarkah kita wahai saudara-saudara bahwa sikap dan perlakuan kita yang menyenangkan bagi kita tetapi diwaktu yang bersamaan telah melukai sehingga memberikan label tersakiti bagi orang disekeliling kita? Hanya sedikit yang sadar akan hal itu. Yah, sebagai manusia itu tidak salah! karena manusia memiliki ego nya sendiri. Perasaan ego bukan hanya bisa kita timbulkan saat kita ingin mempertahankan sesuatu. Tetapi perasaan ego alam bawah sadar juga ada, yah itu lah salah satu bukti dan contoh konkret dari perasaan ego yang tak kita sadari telah timbul dari diri kita.

Bagi saya bukan hal yang biasa bila kita dapat dan memiliki kepekaan untuk boleh menyadari bahwa ada orang yang tersakiti oleh karena perbuatan kita. Bagi saya itu adalah suatu hal yang patut disyukuri karena Tuhan sang pencipta telah memberikan bisikan bagi kita untuk menyadari kesalahan itu dan untuk segera mau mengaku dan meminta maaf atas perbuatan yang telah menyakiti orang disekeliling kita.

Sebagai individu saya pernah melukai perasaan orang disekitar saya. Dan setelah melihat raut wajahnya atau tanpa melihat raut wajah mereka. Ditengah tengah waktu singkat saat saya menghentikan sejenak segala tingkah saya tadi. Saya meriview kembali perbuatan beberapa saat yang telah lakukan dan saya menyadari bahwa ada hal yang kurang berkenan dan tak seharusnya saya lakukan dibeberapa detik tadi.

Saya berhutang, yah berhutang kepada orang yang telah saya lukai perasaannya tadi. Karena telah merampas keceriaannya dan telah menggores luka pada hatinya sehingga perasaannya hancur.

Lalu apa yang saya lakukan? meminta maaf dan memarahi diri saya sendiri bahwa saya telah menjadi orang yang jahat dan berpotensi untuk menjadi orang yang bertambah musuhnya satu hingga beberapa orang.

Jadi saudara saudara. Benar memang, jagalah segala perbuatan, sikap, ucapan dari diri sendiri agar perasaan luka tidak kita beri pada orang lain.

Semangat!